zondag 21 juni 2009

bahasa indonesia ala medan

Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak). Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam suku/etnis. Jadi, ketika kita menyebut "bahasa Medan", yang dimaksud adalah "bahasa Indonesia ala Medan", bukan bahasa daerah*).

Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas tersebut. Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat akrab bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda!


==============
ISTILAH-ISTILAH UMUM
==============

motor = mobil

kereta = sepeda motor

(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah "service motor", tapi "service sepeda motor". Kalau ditulis "service motor", nanti dikira service mobil, hehehehe.... Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti "motor" untuk "sepeda motor". Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan "mobil" --- yang di Medan disebut sebagai "motor" --- maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; "sepeda motor").

honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.....)

pajak = pasar

pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut "Pasar 1", "Pasar 2", dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan "Blok 1", Blok 2", dan seterusnya)

limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)

limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)

limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).

====>> yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5. Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi.....

pening = pusing

pusing = keliling

deking = beking

paten = hebat

kali = banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat banget deh!")

BK = plat kendaraan bermotor
(Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, "BK motor kau berapa?". BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)


=================
SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI
=================

Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)

Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee...)

Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)

Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan "kamu"
"Kamu" itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus.
Mereka lebih suka pakai kata "kau"

Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah "awak" (dari bahasa Melayu).

Tapi anehnya, istilah "awak" juga sering memiliki arti "kamu"

"sombong kali awak ini"
artinya: "sombong banget lu"

bingung kan?
hehehehe...


=============
DI ANGKUTAN UMUM
=============

Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata "pinggir" (bukan "kiri").

"Kiri" justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir.

"Kiri kau!"
maksudnya: "minggir lu!"


===============
ARAH DAN MATA ANGIN
===============

Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya).

Jadi, jangan harap orang Medan berkata, "rumahku di sebelah utara rumahnya."

mereka akan lebih suka berkata, "rumahku di sebelah kiri rumahnya."

Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.

Jadi, untuk mengatakan "Palembang terletak di selatan Medan", mereka lebih suka mengatakan, "Palembang terletak di bawah Medan."

"Medan terletak di atas Palembang"
Hehehehehe...


===========
PEMERINTAHAN
===========

Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer.
Mereka lebih suka menggunakan istilah "kampung" atau "Lorong" sebagai bagian dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar istilah "Kepala Kampung" atau "Kepala Lorong", disingkat "Keplor" (Tapi huruf "e" pada "keplor" dibaca sebagai e taling ---- seperti pada kata-kata pendek, belok, dst).


============
ALAT TRANSPORT
============

RBT = Ojek
RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang :)

Geen opmerkingen:

Een reactie posten